Habib Soleh Alhamid Tanggul
Doanya Selalu Terkabul
Habib yang satu ini doanya sangat terkenal selalu terkabul dan orang yang sangat disegani dan dicintai. Dialah Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid, atau yang terkenal dengan panggilan Habib Habib Sholeh Tanggul (Jember)
Doa dari habib yang satu ini memang penuh rasa keikhlasan dan tidak tercampur sedikitpun dengan urusan duniawiyah. Wajarlah, bila setiap doa yang ia panjatkan sangat cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Dialah Habib Sholeh bin Mukhsin Al-Hamid atau yang biasa dikenal dengan sebutan Habib Sholeh Tanggul.
Mengenai resep agar doanya cepat terkabul, pernah suatu ketika ada orang bertanya, "Ya, Habib Sholeh. Apa sih kelebihan ibadah Habib Sholeh yang tidak orang lain lakukan, sehingga doa Habib Sholeh cepat terkabul?"
Habib Sholeh menjawab, "Mau tahu rahasianya?"
"Saya tidak pernah menaruh pispot di kepala saya."
Orang itu bertanya kembali,"Apa maksudnya ya Habib?" tanya balik orang itu kepada Habib Sholeh.
"Menaruh pispot di kepala mu dalam beribadah. Artinya, janganlah membanggakan dunia. Janganlah bersaranakan dunia dengan beribadah."
Dunia kata pujangga adalah permainan, karena itu harus dipermainkan. Jangan kita dipermainkan.
"Contohnya bagaimana ya Habib?"
"Pispot walaupun terbuat dari emas murni yang terbaik di dunia dan bertahtakan intan berlian yang terbaik. Kalau dibuat topi, tetap akan membuat malu," kata Habib Sholeh.
"Maksudnya?"
"Kalau orang mau membanggakan dunia, bermodalkan dunianya. Semisal untuk membanggakan diri tujuannya untuk mencari dunia, lihat saja orang itu akan terjerembab oleh dunia. Karena amal orang itu dipamer-pamerin…," terang Habib Sholeh. Selain itu, kata Habib Sholeh jangan melakukan dosa syirik.
Doanya Selalu Terkabul
Habib yang satu ini doanya sangat terkenal selalu terkabul dan orang yang sangat disegani dan dicintai. Dialah Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid, atau yang terkenal dengan panggilan Habib Habib Sholeh Tanggul (Jember)
Doa dari habib yang satu ini memang penuh rasa keikhlasan dan tidak tercampur sedikitpun dengan urusan duniawiyah. Wajarlah, bila setiap doa yang ia panjatkan sangat cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Dialah Habib Sholeh bin Mukhsin Al-Hamid atau yang biasa dikenal dengan sebutan Habib Sholeh Tanggul.
Mengenai resep agar doanya cepat terkabul, pernah suatu ketika ada orang bertanya, "Ya, Habib Sholeh. Apa sih kelebihan ibadah Habib Sholeh yang tidak orang lain lakukan, sehingga doa Habib Sholeh cepat terkabul?"
Habib Sholeh menjawab, "Mau tahu rahasianya?"
"Saya tidak pernah menaruh pispot di kepala saya."
Orang itu bertanya kembali,"Apa maksudnya ya Habib?" tanya balik orang itu kepada Habib Sholeh.
"Menaruh pispot di kepala mu dalam beribadah. Artinya, janganlah membanggakan dunia. Janganlah bersaranakan dunia dengan beribadah."
Dunia kata pujangga adalah permainan, karena itu harus dipermainkan. Jangan kita dipermainkan.
"Contohnya bagaimana ya Habib?"
"Pispot walaupun terbuat dari emas murni yang terbaik di dunia dan bertahtakan intan berlian yang terbaik. Kalau dibuat topi, tetap akan membuat malu," kata Habib Sholeh.
"Maksudnya?"
"Kalau orang mau membanggakan dunia, bermodalkan dunianya. Semisal untuk membanggakan diri tujuannya untuk mencari dunia, lihat saja orang itu akan terjerembab oleh dunia. Karena amal orang itu dipamer-pamerin…," terang Habib Sholeh. Selain itu, kata Habib Sholeh jangan melakukan dosa syirik.
Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid sendiri lahir di
Korbah, Ba Karman (Wadi Amd) Hadramaut pada tahun 1313 H. Ayahnya adalah
Habib Muksin bin Ahmad yang terkenal dengan sebutan Al-Bakry Al-Hamid,
seorang yang saleh dan wali yang arif dan dicintai serta dihormati oleh
masyarakatnya. Banyak orang yang datang kepadanya untuk bertawasul dan
memohon doa demi tercapainya segala hajat mereka. Ibundanya seorang
wanita shalihah bernama Aisyah dari keluarga Alabud Ba Umar dari
Masyayikh Alamudi.
Habib Sholeh memulai mempelajari kitab suci
Al-Quran dari seorang guru yang bernama Said Ba Mudhij, di Wadi Amd,
yang juga dikenal sebagai orang saleh yang tiada henti-hentinya berzikir
kepada Allah Swt. Sedangkan ilmu fikih dan tasawuf ia pelajari dari
ayahnya sendiri, Habib Muksin Al-Hamid. Sewaktu kecil Habib Sholeh
sebagaimana teman sebayanya, pernah menggembala kambing. Selain itu, ia
ternyata mempunyai hobi menembak dengan senapan angin. Bahkan
kemampuannya, bisa dikatakan luar biasa, karena ia dikenal sebagai
penembak yang jitu.
Pada usia 26 tahun, tepatnya pada bulan
keenam tahun 1921 M, dengan ditemani Assyaikh Al-Fadil Assoleh Salim bin
Ahmad Al-Asykariy, Habib Sholeh meninggalkan Hadramaut menuju
Indonesia. Mereka berdua sempat singgah di Gujarat (India) beberapa
waktu, kemudian baru ke Jakarta. Kemudian sepupu beliau, Habib Muksin
bin Abdullah Al-Hamid, seorang panutan para saadah atau masyarakat,
mengajaknya singgah di kediamannya di Lumajang.
Ia menetap di Lumajang untuk beberapa saat. Kemudian pindah ke Tanggul (Jember) dan akhirnya menetap di desa ini.
Dakwah Habib Sholeh kepada masyarakat sekitar diawalinya dengan
membangun musala di tempat kediamannya. Habib Sholeh Tanggul selalu
mengisinya dengan kegiatan Shalat berjemaah dan hizib Al-Quran antara
magrib dan isya di musala ini. Ia juga menggelar pengajian-pengajian
yang membahas hal-hal mana yang dilarang oleh agama dan mana yang
diwajibkan agama, kepada masyarakat sekitar.
Setiap selesai Shalat
Asar, ia membacakan kitab An-Nasaihud Dinniyah, karangan Habib Abdullah
Al-Hadad, yang diuraikannya ke dalam bahasa keseharian masyarakat
sekitar, yakni bahasa Madura.
Beberapa tahun kemudian, ia
mendapatkan hadiah sebidang tanah dari seorang muhibin, orang yang
mencintai anak-cucu keturunan Nabi Muhammad, yakni H. Abdurrasyid. Tanah
ini lalu ia wakafkan. Di atas tanah inilah ia membangun masjid yang
diberi nama Riyadus Sholihin. Di masjid ini kegiatan keagamaan semakin
semarak. Kegiatan keagamaan, seperti Shalat berjemaah, hizib Al-Quran,
serta pembacaan Ratib Hadad, rutin dibaca di antara magrib dan isya.
Dalam kesehariannya, ia selalu melapangkan dada orang-orang yang sedang
dalam kesusahan. Sering, bahkan, orang-orang yang sedang dililit utang,
ia bantu untuk menyelesaikannya. Jika ia melihat seorang gadis dan
jejaka yang belum kawin, ia dengan segera mencarikan pasangan hidup
dengan terlebih dahulu menawarkan seorang calon. Apabila ada kecocokan
di antara keduanya, segeralah mereka dinikahkan. Bahkan, sering Habib
Sholeh yang membantu biaya perkawinannya. Pernah pula, dalam waktu
sehari ia mendamaikan dua atau tiga orang yang bermusuhan.
Wasiat atau ajarannya yang paling terkenal, "Hendaklah setiap kamu
menjaga Shalat lima waktu. Jangan pernah tinggalkan Shalat Subuh
berjemaah. Muliakan dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua. Jadilah
kamu sekalian sebagai rahmat bagi seluruh alam. Berbuat baik jangan
pilih kasih, kepada siapa pun dan di mana pun."
Dalam kehidupan
kemasyarakatan, ia juga terlibat sangat aktif. Antara lain, Habib
Sholeh Tanggul juga tercatat sebagai pemberi spirit dengan meletakkan
batu pertama pembangunan Rumah Sakit Islam Surabaya. Bahkan ia tercatat
sebagai kepala penasihat rumah sakit. Ia juga tercatat sebagai ketua
takmir Masjid Jamik yang didirikan di kota Jember yang pembangunannya
juga dapat diselesaikan dalam waktu singkat berkat doa dan
keikutsertaannya dalam peletakan batu pertama.
Menjelang
wafatnya, tidak menunjukan tanda-tanda apa-apa. Hanya beliau sering
mengatakan kepada keluarganya, "Saya sebentar lagi akan pergi jauh. Yang
rukun semua yah, kalau saya pergi jauh jangan ada konflik," kata Habib
Sholeh saat di bulan puasa.
Waliyullah yang doanya selalu terkabul
itu wafat dengan tenang pada 7 Syawal 1396 H (1976) dengan meninggalkan 6
putra-putri yakni Habib Abdullah (alm), Habib Muhammad (alm), Syarifah
Nur (alm), Syarifah Fatimah, Habib Ali dan Syarifah Khadijah. Jenazahnya
kemudian dimakamkan di komplek pemakaman Selatan PJKA, Tanggul, Jember
Jawa Timur.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan disini