Diceritakan
dalam kitab “Syaraf Al Musthafa ” karya Abu Sa'id ra. bahwa ketika
waktu sahur 'Aisyah ra. sedang menjahit sesuatu, namun tiba-tiba
jarumnya jatuh dan terpental hilang. Bersamaan itu pula lampu
penerangnya padam. Sehingga beliau kebingungan mencari jarumnya.
Pada saat itu pula Nabi saw. memasuki rumah beliau, dan rumah itu pun menjadi terang karena pancaran sinar yang ada pada diri Nabi saw. Sehingga dengan mudah 'Aisyah menemukan jarumnya yang hilang.
Kemudian 'Aisyah bertanya kepada Nabi saw. “Wahai Rasulullah, alangkah terangnya sinar wajahmu?”
Rasulullah saw. pun menjawab, “Sesungguhnya celakalah bagi orang yang tidak mau melihatku !
'Aisyah kemudian bertanya, “Siapakah orang yang tidak mau melihat engkau, wahai Rasulullah ?”
Pada saat itu pula Nabi saw. memasuki rumah beliau, dan rumah itu pun menjadi terang karena pancaran sinar yang ada pada diri Nabi saw. Sehingga dengan mudah 'Aisyah menemukan jarumnya yang hilang.
Kemudian 'Aisyah bertanya kepada Nabi saw. “Wahai Rasulullah, alangkah terangnya sinar wajahmu?”
Rasulullah saw. pun menjawab, “Sesungguhnya celakalah bagi orang yang tidak mau melihatku !
'Aisyah kemudian bertanya, “Siapakah orang yang tidak mau melihat engkau, wahai Rasulullah ?”
Rasulullah saw. menjawab, “Mereka itu adalah orang-orang yang bakhil !” 'Aisyah kemudian kembali bertanya, “Siapakah gerangan orang yang bakhil itu?”
Rasulullah saw. bersabda, "Mereka itu adalah orang-orang yang tidak mau mengucapkan shalawat atasku pada saat ia mendengar namaku disebut disampingnya."
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan disini